Jangan Lengah, Ketahui Jenis Masker yang Efektif Mencegah!
Masker scuba yang kini dilarang penggunaannya (sumber : SHUTTERSTOCK)

Jangan Lengah, Ketahui Jenis Masker yang Efektif Mencegah!

  • Post author:
  • Post category:Tak Berkategori
  • Post comments:0 Comments

 

Jakarta – PT Commuter Indonesia (KCI) resmi merilis anjuran yang mewajibkan calon penumpang KRL untuk menggunakan masker yang efektif mencegah droplets atau cairan yang keluar dari mulut dan hidung. Diumumkan pada Jumat (18/9) lalu,  anjuran ini efektif mulai diterapkan mulai 21 September demi mencegah penyebaran Virus Corona. Seiring dengan mengemukanya anjuran ini, penting bagi kita untuk mengetahui jenis masker yang paling efektif digunakan di tengah pandemi.

Dilansir dari CNN Indonesia, Dokter Muhammad Fajri Adda’i, praktisi klinis sekaligus relawan COVID-19 mengungkapkan, masker scuba merupakan salah satu masker kain yang tidak disarankan untuk digunakan karena bahannya yang tipis dan elastis. Sedangkan, dalam penggunaannya masyarakat hanya menggunakan satu lapis kain masker ini.

“Masker scuba itu tipis, satu lapis, dan tidak efektif karena bahannya neoprene yakni cenderung elastis. Jika ditarik, pori-pori masker akan membesar sehingga tidak ada kemampuan filtrasi,” jelas Fajri yang merupakan spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi (paru).

Tidak hanya masker scuba, Fajri menerangkan bahwa buff juga disebut memiliki efektivitas yang rendah dalam menangkal virus, bakteri, dan debu. Tingkat efektivitas keduanya hanya berada diantara 0-5%. Angka ini jauh di bawah masker kain tiga lapis dengan presentase efektivitas 50-70%.

“Fokus utama dalam kasus ini ialah kemampuan electrostatic atau penyaring terhadap partikel-partikel yang lebih kecil pada masker,” ujar Fajri dengan merujuk pada penelitian ilmiah jurnal ACS Nano belum lama ini. Lebih lanjut, berikut jenis-jenis masker yang lebih efektif digunakan dalam mencegah penularan dan penyebaran Virus Corona.

Infografis tingkat efektivitas berbagai jenis masker (sumber : CNN Indonesia)

  1. Masker Kain Tiga Lapis

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan masker wajah kain tiga lapis untuk digunakan oleh msyarakat sipil. Terlebih lagi jika seseorang berada di tempat umum, terutama di area transmisi  sehingga sulit menjaga jarak.

Bersumber pada World Health Organization (WHO), karakteristik masker kain yang aman digunakan adalah yang tidak elastis, tahan terhadap suhu tinggi ≥ 60 C, bisa menangkap partikel dan droplets, minimal terdiri dari tiga lapis, dan dengan kemampuan filtrasi 70%. Selain itu, WHO merekomendasikan bahan katun, polypropylene, dan polyester sebagai masker kain.

  1. Masker Bedah

Masker bedah adalah jenis masker yang masa penggunaanya hanya sekali pemakaian. Masker ini berguna melindungi penularan dari sekresi pernapasan yang berpotensi menular. Masker bedah biasanya terdiri dari tiga lapisan yang memiliki fungsi berbeda, yakni lapisan luar yang anti air, lapisan tengah yang berfungsi sebagao filter kuman, serta lapisan dalam yang bergua untuk menyerap cairan yang keluar dari mulut.

Namun, WHO hanya menganjurkan orang-orang dengan kriteria tertentu yang berhak menggunakan masker ini. Kriteria tersebut ialah para tenaga kesahatan, orang dengan usia di atas 60 tahun, orang dengan penyakit komorbid, dan orang dengan gejala meskipun ringan.

  1. Masker N95

Masker N95 Respirator juga efektif untuk mencegah penularan Covid-19. Masker N95 mampu menyaring 95%  dari partikel yang sangat kecil, termasuk virus dan bakteri. Penggunaan masker N95 tidak disarankan untuk penggunaan sehari-hari sebab desain masker tersebut dapat cukup mengganggu pernapasan ketika sedang beraktivitas. Masker ini juga lebih diutamakan untuk digunakan petugas medis yang kontak secara langsung dengan penderita COVID-19.

Tinggalkan Balasan