Masker Kain di Tengah Pandemi

Masker Kain di Tengah Pandemi

Wabah covid-19 masih belum berakhir di Indonesia dan menyebabkan dampak yang berkelanjutan. Dari segi kesehatan, pemerintah menerapkan berbagai protokol guna mengurangi penyebaran virus. Sedangkan dari segi ekonomi, banyak masyarakat yang terpaksa dirumahkan dari pekerjaannya dan mulai mengalami kesulitan dalam hal keuangan. Di sisi lain, pintu rejeki bagi sebagian orang terbuka dengan mencari peluang usaha baru, yaitu produsen masker kain atau penutup wajah.

Kebutuhan masker kain mulai meningkat seiring dengan meluasnya penyebaran virus corona di Indonesia. Pada saat itu, masker medis sempat mengalami kelangkaan dan menyebabkan harganya meroket. Masker kain pun menjadi pilihan bagi masyarakat untuk melindungi diri. Selain harganya terjangkau dan banyak dijual secara umum, masker kain juga bisa dicuci serta digunakan kembali. Hal ini membuat para produsen mulai melirik usaha tersebut. Adanya produksi masker kain juga membuat roda ekonomi berputar dengan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.

Perkembangan produksi masker kain ditandai dengan munculnya inovasi baru. Berbagai bentuk masker ditawarkan mulai dari yang perlu diikat hingga yang menggunakan tali karet. Lebih lanjut, beragam corak warna serta desain yang unik diluncurkan untuk memikat banyak orang. Para produsen berlomba-lomba memasarkan di berbagai platform dengan menawarkan keunggulan produk masker kainnya.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, turut mendorong pelaku usaha untuk mengembangkan produksi masker kain. Selain itu, pada bulan April, Kemenkop dan UKM meluncurkan sebuah gerakan untuk meningkatkan kesadaran menggunakan masker kain dengan tagline #MaskerKainUntukSemua. Dalam keterangannya, masyarakat dapat mengakses informasi mengenai gerakan tersebut melalui www.maskeruntuksemua.com. Website tersebut juga menyajikan cara membuat masker kain secara mandiri.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat maupun membeli masker kain. Dilansir dari CDC (Centers for Disease Control), syarat masker kain yang baik adalah menutup bagian tepi wajah dengan sempurna dimulai dari pangkal hidung sampai dagu, memiliki tali pengikat atau karet supaya masker tetap pada posisinya, terdiri dari minimal tiga lapis kain dan disarankan menggunakan 100% kain katun, tidak menghalangi jalan napas, serta jika dicuci tidak mengalami perubahan bentuk.

Masker kain merupakan opsi yang bisa digunakan masyarakat sebagai bentuk pencegahan penularan covid-19. Berbagai keuntungan hadirnya masker kain mulai dari desain yang trendy, pembuatan yang cukup mudah, hingga sifatnya yang reuseable merupakan solusi yang seharusnya dapat menghilangkan alasan seseorang untuk tidak menggunakan masker.

 

Sumber: www.cdc.gov/coronavirus

Tinggalkan Balasan