New Normal Dijalankan Kasus Covid-19 Kian Tinggi, Kontraksi Ekonomi Masih Terjadi

New Normal Dijalankan Kasus Covid-19 Kian Tinggi, Kontraksi Ekonomi Masih Terjadi

The New Normal atau Adaptasi Kebiasaan baru yang gencar dikampanyekan pemeritah sejak Juni lalu dinilai banyak pihak gagal. Alih-alih untuk memutar perekonomian yang terhenti sejak Virus Covid-19 terdeteksi Maret lalu di Indonesia justru membuat kasus Covid-19 meningkat kian tinggi, tak terkendali.

Pengumuman penerapan kebijakan The New Normal atau adaptasi kebiasaan baru oleh Presiden Joko Widodo pada 15 Mei lalu diikuti dengan kebijakan pelonggaran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dibanyak daerah dengan menerapkan kebijakan PSBB transisi. Aktivitas ekonomi masyarakat mulai bergerak kembali satu persatu, mulai dari pusat perbelanjaan (mall), tempat wisata, tempat makan yang boleh makan ditempat kembali, hingga transportasi umum yang mulai bergeliat.

Penerapan kebijakan The New Normal atau adaptasi kebiasaan baru harus dibayar dengan peningkatan kasus positif Covid-19 yang luar biasa hingga mencapai lebih dari 3000 kasus perharinya. Data terbaru yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 18 September 2020 terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga 3.891 kasus positif hanya dalam 24 jam, hal ini jauh lebih besar dibandingkan sebelum diberlakukannya The New Normal atau adaptasi kebiasaan baru diterapkan yang berkisar penambahan kurang lebih 1000 kasus perharinya.

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani mengingatkan akan kontraksi ekonomi yang masih terjadi pada kuartal III tahun 2020. β€œSeperti pada Bulan Maret lalu penurunan (pertumbuhan ekonomi) mencapai 2 persen, kita memperkirakan mungkin lower end-nya yang minus 2,1 persen,” ujar Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani ketika konferensi pers, 15 September 2020.

Meski demikian, Sri Mulyani mengatakan belanja pemerintah membaik walaupun konsumsi dan investasi belum bisa positif akibat aktivitas masyarakat masih belum normal. Namun, ia masih berharap realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini tidak jauh meleset dari proyeksi tersebut.

Tinggalkan Balasan