Pembelajaran Jarak Jauh sebagai Pilihan Utama di Masa Pandemi

Pembelajaran Jarak Jauh sebagai Pilihan Utama di Masa Pandemi

Hadirnya wabah virus corona di tengah-tengah kehidupan  ini mengubah banyak pola kehidupan manusia, termasuk salah satunya dalam bidang pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengeluarkan surat edaran untuk pencegahan virus corona pada satuan pendidikan, Minggu (9/3/2020).Yakni melalui Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan. Kegiatan sekolah pun tak lagi seperti sebelumnya. Proses pembelajaran yang biasanya diadakan di sekolah saat ini terpaksa harus dilaksanakan dari rumah.  Pembelajaran yang biasanya juga dilakukan secara tatap muka secara langsung antara guru dan murid kini terpaksa hanya bisa bertatap muka di balik layar komputer atau handphone saja.       

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah menetapkan tahun ajaran baru 2020/2021 yang dimulai pada pertengahan Juli 2020 dilakukan secara jarak jauh, mengingat jumlah kasus positif virus corona di Indonesia yang terus meningkat secara pesat setiap harinya. Selama masa pandemi ini pembelajaran jarak jauh tentu menjadi pilihan utama demi memutus mata rantai penyebaran virus corona. Pembelajaran jarak jauh dianggap menjadi salah satu solusi agar kegiatan belajar mengajar tetap jalan di tengah pandemi. Meski telah disepakati, cara ini banyak menuai kontroversi.

Tenaga pengajar dituntut untuk lebih kreatif dan keluar dari gaya mengajar yang konvensional. Bagi tenaga pengajar, sistem pembelajaran jarak jauh ini hanya efektif untuk memberikan penugasan saja. Mereka menilai pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara daring ini cukup sulit untuk membuat siswa memahami materi pembelajaran. Selain itu, kemampuan teknologi dan juga ekonomi setiap siswa berbeda-beda. Tidak semua siswa memiliki fasilitas yang cukup dan memadai untuk menunjang kegiatan belajar jarak jauh ini. Koneksi internet yang bermasalah, gawai yang tidak memadai, dan kuota internet yang mahal menjadi hambatan besar.

Menanggapi hal ini, pemerintah tentunya tidak hanya berdiam diri. Telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk membantu kegiatan pembelajaran jarak jauh ini agar dapat berjalan dengan lancar. Sebagai contoh, saat ini pemerintah tengah mengkaji pemberian subsidi kuota internet untuk tenaga pengajar dan siswa dalam rangka mendukung proses pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi Covid-19. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate mengatakan bahwa subsidi kuota internet bagi para tenaga pengajar dan siswa akan digulirkan mulai bulan September 2020.

Meskipun sedang dalam kondisi krisis, pembelajaran harus terus berlanjut. Pendidikan tidak harus terhenti hanya karena pandemi ini. Negara tetap bertanggungjawab untuk mencerdaskan kehidupan seluruh anak bangsa. Di tengah situasi krisis ini, dibutuhkan gerak cepat dan juga kerja sama dari seluruh pihak. Penerapan kebijakan pembelajaran jarak jauh ini dapat berdampak negatif kepada masyarakat apabila tidak didukung dengan infrastruktur yang memadai, kerja sama antar seluruh elemen masyarakat dan pemerintah, juga institusi pendidikan yang harus cepat beradaptasi.

Meski sampai saat ini masih ditemui sejumlah kendala dalam pembelajaran jarak jauh, tidak sedikit hal positif yang muncul. Seperti misalnya tumbuhnya kolaborasi antara orang tua dengan guru. Banyak orang tua yang melihat dan memahami bahwa menjadi seorang guru itu tidaklah mudah. Selain itu, hal positif lainnya yang bisa diambil dari momentum ini adalah banyaknya masyarakat yang mulai melek akan teknologi. Semua yang serba online mau tidak mau membuat masyarakat menjadi lebih dekat dengan teknologi.

Jadi kebijakan pembelajaran jarak jauh ini sebenarnya tidak selalu tentang hal-hal negatif. Selama dijalani dengan senang hati, maka juga banyak hal-hal positif yang ikut mengiringi. Tetap patuhi protokol kesehatan dengan tetap di rumah saja, bekerja dari rumah, belajar dari rumah. Dengan begitu kita bisa cepat pulih dari kondisi ini dan kembali menjalankan aktivitas secara normal.

Tinggalkan Balasan