Perencanaan pasca pandemi. APA YANG PERLU DIDAHULUKAN??
sumber: www.bantuanhukum.or.id

Perencanaan pasca pandemi. APA YANG PERLU DIDAHULUKAN??

Kurang lebih sudah 6 bulan (terhitung sejak maret) pandemi covid-19 menyapu negeri ini. Semua kegiatan-kegiatan bersyarat kumpul fisik pun dibatasi. Tercatat pula, per 20 September sudah ada 244.676 orang yang harus terjangkit dan 9.553 jiwa harus kembali ke pelukan tuhan. Untuk jumlah pasien yang dinyatakan sembuh pun sudah berada di kisaran 177.327 jiwa dan sisanya masih sementara melanjutkan perjuangan.

Sepanjang perjuangan ini, para kepala daerah sibuk memikirkan kotanya masing-masing. Perihal siapa yang harus apa dan harus bagaimana. Tata kota yang sudah begitu adanya, berusaha dicarikan jalannya untuk mampu bertahan di kondisi yang diluar dugaan. Ekonomi, sosial, dan lingkungan, pasti menjadi topik utama rapat setiap hari. Pertanyaanya sekarang, apa yang harus dilakukan pemerintah sekarang dan setelah pandemi? Apakah sosial, ekonomi atau masalah lingkungan?

Pandemi corona diyakini bakal mengubah struktur kehidupan masyarakat, termasuk dalam hal perencanaan tata ruang kota. Terlebih, segera setelah pandemi ini berakhir, pihak terkait perlu menyiapkan perencanaan kota yang lebih sehat guna mengantisipasi pandemi serupa terulang. Hendricus Andy Simarmata, Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) mengatakan ada sejumlah poin yang peru diperbaiki dalam perencanaan tata ruang kota. Dalam merencanakan kota sehat, bukan hanya soal merancang lingkungan kota yang sehat dan menyehatkan warga kotanya, tetapi juga mempersiapkan kotanya untuk kuat mengarungi badai pandemi dengan dampak seminim mungkin.

Keterbatasan bangunan dan ruang multifungsi yang dapat dijadikan sebagai tempat karantina atau isolasi di tengah kawasan permukiman yang padat merupakan juga merupakan salah satu contoh bagaimana ke depan ruang kota bisa lebih dipersiapkan untuk kondisi krisis.

 

Kemudian, kapasitas dari pelaku kesehatan, institusi, dan masyarakat diperlukan untuk tanggap sekaligus efisien dalam menjaga layanan rutin kesehatan yang prima saat krisis. Hal ini bisa dilakukan dengan belajar dari pengalaman krisis untuk menyesuaikan kapasitas dan ketangguhan pelayanan kesehatan. Sedangkan bagi para perencana diminta tetap kritis dalam mengobservasi fenomena dan dampak yang ada terutama untuk beberapa hal seperti dampak terhadap ruang dan sifat keruangan kota dan wilayah.

Ketua Kelompok Keahlian Perencanaan dan Perancangan Kota SAPPK ITB, Prof. Ir. Haryo Winarso, mengungkapkan perancangan kota masa depan harus dipersiapkan agar tidak hanya menjadi pusat perekonomian tetapi mampu tahan terhadap bencana agar tetap survive. Tiga hal penataan kota di masa mendatang yang perlu dipersiapkan yakni penataan digital infrastructure, housing, dan transportasi.

Penataan digital infrastructure menjadi hal penting karena semua lini pekerjaan dan kehidupan masyarakat kedepan akan berkaitan dengan digital. Housing, bagaimana menciptakan lingkungan perumahan yang bisa menjadi tempat kerja, tempat wisata, dan tempat belajar juga tentunya tempat istirahat. Selain itu penataan transportasi menjadi hal yang perlu dipersiapkan dengan baik.

Tinggalkan Balasan