Dalam sehari, kasus Covid-19 di Banyuwangi bertambah sebanyak 350 pasien. Pertambahan kasus yang melonjak tersebut disebabkan oleh salah satu pondok pesantren di Banyuwangi. Sebelumnya, seluruh santri yang berada di dalam Kawasan pondok pesantren tersebut diminta mengikuti rangkaian uji swab tes. Lalu, 80% dari hasil uji swabnya positif terkena corona. Menurut penyelidikan, Kasus tersebut berawal dari seorang anak dari luar Banyuwangi yang memalsukan data hasil rapid tes sebagai syarat masuk pondok pesantren tersebut.

Tim satgas covid-19 mengatakan, untuk memutus mata rantai penularan covid-19 di salah satu pondok pesantren Banyuwangi, semua tim bergerak cepat. Mereka menggelar rapat pada Jumat (28/8/2020 malam) dengan pengurus pondok pesantren, Kementerian Kesehatan dan Satgas covid Banyuwangi. Untuk memutus mata rantai penularan covid-19 di pondok pesantren ini, Tim penanganan covid-19 akhirnya segera mengadakan rapat dan turun keputusan untuk membangun dapur umum dan juga lock down total daerah tersebut. Saat ini, jumlah kasus corona di Banyuwangi per tanggal 11 September telah mencapai 1.200 orang. Bupati Banyuwangi mengakatan, “Kasus ini lebih parah daripada awal kasus corona di Banyuwangi”.

Disebabkannya kasus terbaru di Banyuwangi ini, Bupati Banyuwangi mengeluarkan pemberitahuan terbaru untuk para masyarakat maupun wisatawan yang akan berlibur di kota Banyuwangi, yaitu pengembalian peraturan seperti pada saat PSBB berlaku di banyuwangi. Contohnya, pertokoan buka jam 10 pagi dan tutup pada jam 6 sore, lalu destinasi wisata di Banyuwangi pun banyak yang terpaksa ditutup guna menghindari penularan covid-19 ini.