Efektifkah Penggunaan Masker Scuba di Tengah Pandemi COVID-19?

Efektifkah Penggunaan Masker Scuba di Tengah Pandemi COVID-19?

Indonesia telah mengalami banyak gejolak di tengah adanya pandemi COVID-19 yang datang sejak awal tahun 2020. Salah satunya adalah pembiasaan protokol kesehatan. Pemerintah memberlakukan kebijakan kepada masyarakat untuk senantiasa berdiam diri di dalam rumah dan menggunakan masker saat berpergian. Masker adalah pertahanan utama untuk menangkal penyebaran COVID-19, di samping mencuci tangan dan menjaga jarak. 

Di antara banyaknya jenis masker yang digunakan untuk melindungi diri dari benda-benda terjangkit, masker scuba menjadi salah satu yang saat ini banyak digunakan masyarakat Indonesia. Selain mudah didapat karena banyak pedagang kaki lima menjajakannya, penggunaan masker scuba juga terbilang sederhana, gampang, dan efektif jika dibandingkan dengan masker lain. Namun apakah penggunaan masker scuba ini sudah lihai dalam menangkal virus COVID-19?

Menyoal efektivitas penggunaan masker scuba, praktisi klinik sekaligus relawan COVID-19 dr Muhamad Fajri Adda’i menjelaskan bahwa masker scuba terbuat dari bahan tipis yang elastis. Masker tersebut hanya terdiri dari satu lapisan kain dan kecenderungan menjadi longgar. “Masker scuba itu tipis satu lapis, tidak efektif, karena bahannya neoprene, cenderung elastis. Jika ditarik pori akan membesar. Padahal kita butuh kemampuan filtrasinya,” kata dia. 

Dalam jurnal ilmiah ACS Nano belum lama ini, Fajri mengungkapkan bahwa kemampuan elektrostatis atau menyaring partikel-partikel yang lebih kecil menjadi poin penting. Bahan sutra atau silk empat lapis mampu menyaring banyak partikel, lalu bahan chiffron (gabungan 90% poliester dan 10% spendeks), dan terakhir flanel (gabungan dari 65% katun dan 35% poliester).

Tidak hanya itu, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengungkapkan, masker dengan satu lapisan dan terlalu tipis memungkinkan virus penyebab Covid-19 menembus.

Terkait ini, World Health Organization (WHO) dan Satgas COVID-19 merekomendasikan untuk menggunakan masker kain berbahan katun dan tiga lapis. Sebab, masker kain tiga lapis memiliki kemampuan filtrasi atau penyaringan partikel virus lebih baik dibandingkan masker scuba

Berdasarkan pemaparan Wiku, masker kain yang bagus adalah berbahan dan berlapis tiga karena tingkat kemampuan filtrasi atau penyaringan partikel virus. “Itu akan lebih baik dengan jumlah lapisan yang lebih banyak dalam hal ini tiga lapisan berbahan katun,” terang Wiku Adisasmito.

Lebih lanjut, Wiku meminta masyarakat menggunakan masker yang baik dan berkualitas untuk melindungi area hidung, mulut, dan dagu. Wiku berharap agar masyarakat dapat menerapkan protokol kesehatan dengan benar, sehingga pandemi ini dapat lekas berlalu. 

Tinggalkan Balasan